Empat Pengguna Twitter Yang Mengundang Sensasi

Siapa sih yang nggak kenal sama salah satu media sosial yang paling populer di dunia. Ya, media sosial itu adalah Twitter yang didirikan oleh Jack Dorsey bersama kawan-kawan pada pertengahan 2006 lalu. Dengan penggunaan Twitter yang sederhana dan mudah, hal ini membuat Twitter semakin berkembang, bahkan hingga Indonesia.

Bagi para penggunanya memungkinkan untuk mengirim kicauan (tweets) hingga 140 karakter. Maklum, Twitter merupakan social network berupa mikroblog. Seiring perkembangannya, Twitter juga mewabah hingga Indonesia. Tak pelak, Indonesia menjadi salah satu pengguna Twitter terbanyak.

Akan tetapi dari jutaan pengguna Twitter Indonesia, ada beberapa yang mengundang sensasi bahkan caci dan maki pun terlontar kepada pengguna Twitter tersebut. Berikut yang telah berpapasan rangkum:

1. Dwitasaridwita (@dwitasaridwita)

dwitasaridwita (screenshot: Twitter)

Pasti kamu udah nggak asing lagi dengan akun Twitter @dwitasaridwita. Dia juga bisa disebut sebagai SelebTweet, karena siapa saja yang melihat tweet-tweet dia pasti orang akan menganggap dia adalah orang yang puitis dan bijak.

Meskipun demikian, banyak pengguna Twitter lainnya yang menilai kalo tweet-tweet yang dia tulis adalah hasil dari copy paste (copas). Bahkan, dia juga pernah menjiplak beberapa sajak dari penulis Khrisna Pabichara.

2. Hantu TimeLine (@Viccent22)

Hantu TimeLine (screenshot: Twitter)

Sama seperti Dwitasaridwita, akun Twitter @Viccent22 ini juga suka nge-tweet sok puitis dan bijak gitu. Akun tersebut mempunyai followers hampir 828 K, dan tanpa following satu pun. Tweet-tweet yang sok puitis dan bijaknya itu banyak disukai oleh followers-nya. Tetapi, dia juga mengundang sensasi, banyak yang mencemooh dia karena tweet-tweet yang dia tuliskan juga berasal dari tweet orang lain, alias hanya copy paste.

3. Putra Kandias (@putrakandias)

putra kandias (screenshot: Twitter)

Sejak kemunculan akun Twitter @putrakandias, para netizen Indonesia dibuat heboh. Karena akun tersebut mengaku, kalo dia berasal dari masa depan, yakni tahun 2035. Akun ini sedikit aneh, dia nge-tweet yang enggak-enggak, dan nggak masuk akal.

Semisal dia berspekulasi kalo Indonesia nantinya tinggal Pulau Sumatera dan Kalimantan, selain itu, yang paling banyak jadi cemoohan netizen yakni saat dia mem-posting suatu alat mesin giling super jet yang dia sebut berasal dari tahun 2035. Tetapi, itu salah besar, setelah ditelusuri di Google, alat giling itu hanyalah alat giling biasa dan sudah ada saat ini.

Selain itu, prediksi dia juga meleset, dia bilang kalo Indonesia akan menjuarai piala AFC 2014. Tapi, kenyataannya Indonesia tidak lolos di fase grup. Sensasi apa lagi yang mau dilakukan putra kandias berikutnya, ya?

4. Hodijah (@dijahyellow)

dijahyellow (screenshot: Twitter)

Satu lagi pengguna Twitter yang mengundang sensasi. Ya, yakni Hodijah atau sering dipanggil dijahyellow. Dia mulai tenar saat dia memposting foto-fotonya di Instagram. Awalnya sih, dijahyellow banyak disukai, karena dia itu sosok perempuan yang terlalu percaya diri. Ya, dengan paras yang 'pas-pasan', dia tidak malu atau canggung untuk tampil narsis.

Tapi, sejak dia mulai berbuat ulah karena dia membenci penyanyi top Indonesia seperti Agnez Monica, Raisa, dan Ayu Ting-ting dia mulai banyak dihujat dan dimaki. Yang lebih konyolnya lagi, dijahyellow juga mengaku kalo Justin Bieber adalah ratunya, dan bukan Selena Gomez. Selain itu, dijjahyellow juga membenci musik asli Indonesia, yakni Dangdut, dia juga sering menulis kicauan dengan bahasa Inggris, yang sebenarnya sih sangat salah dari aturan Inggris itu sendiri (grammar-nya masih aca-acakan). Duh dijahyellow!

Itulah empat pengguna Twitter yang mengundang sensasi versi berpapasan. Sosial media memang tempat di mana pengguna bebas untuk menyatakan pendapat, tetapi juga harus memperhatikan norma-norma yang ada. Jadi, gunakan sosial media buat yang baik-baik aja, ya!

"Melek teknologi membuat kita terhubung dengan banyak orang Tetapi juga mampu menjauhkan kita dengan orang-orang terdekat. Bijaklah 'bertekno'." - Andrie Wongso